Alat penarik kabel listrik adalah
merupakan alat yang digunakan untuk menarik kabel listrik, atau mengatur kabel
listrik yang ditanam jauh ke dalam tanah, atau ditanam dalam dinding bangunan,
alat penarik kabel listrik ini juga biasa disebut Pancingan kabel, yang juga
dikenal dengan nama wire guider. Alat ini juga adalah salah satu komponen pada
manajemen kabel yang dipergunakan untuk mempermudah pekerjaan di lapangan
khususnya untuk menarik kabel melalui pipa, atau jalur kabel yang panjang. Dan
biasanya pada alat ini ujungnya dilengkapi dengan kepala dari metal untuk
mengaitkan kabel. ada juga alat bernama Trekper yaitu alat untuk menarik kabel
listrik di dalam pipa listrik sehingga memudahkan pemasangan setiap kabel listrik
yang didalam pipa listrik. Pada intinya banyak alat penarik kabel listrik,
tinggal disesuaikan dengan jenis kabel dan aplikasinya. Penarikan kabel
berfungsi untuk mengurangi ketegangan perangkat
traksi di kabel.
Ambil contoh aplikasi alat penarik kabel pada kabel tanah, kabel tanah tanam langsung adalah semua jenis kabel
yang konstruksinya dirancang khusus untuk dipasang dibawah permukaan tanah dan
dalam pemasangannya ditanam secara langsung dibawah permukaan tanah sesuai
dengan STEL-K-007, atau standar yang telah ditetapkan pada kabel tanah. Kedalaman
galian alur kabel yang akan dilewati kabel primer juga ditentukan sesuai
peraturan PEMDA. Dalam penanaman kabel tanah, kabel biasanya dimasukkan dalam
pipa PVC atau pralon dengan diameter 10 cm,
tebal 5,5 mm, sesuai dengan kedalaman galian, isi pipa dalam satu pipa
biasanya untuk kabel primer, dalam 1
pipa hanya diisi 1 buah kabel, untuk kabel sekunder dalam 1 pipa maks. diisi 3
buah kabel. Kabel primer dan kabel sekunder tidak boleh dimasukkan ke dalam
satu pipa. Pada waktu pemasangan, atau penanaman kabel haus dibuat
berkelok-kelok yang bertujuan apabila terjadi gangguan dan akan disambungkan
tidak perlu menyambung, atau menambah
kabel baru yang lain, disini lah alat penarik kabel sangat diperlukan. Proses
penanaman kabel secara umum adalah pertama -tama dibuat galian alur kabel yang
telah direncanakan. Apabila
alur kabel tersebut telah selesai barulah penarikan kabel dapat dimulai. Penarikan kabel dapat dilaksanakan,
menurut situasi tempat, atau pekerjaan. Contohnya situasi dimana alur, atau jalannya
kabel tidak terdapat hambatan- hambatan seperti menyebrang jalan, rel kereta
api, parit, atau sungai, dan berada di tepi jalan. Dalam situasi ini penarikan
kabel dapat dimulai dari ujung alur kabel yang mendekati kantor (MDF = untuk kabel
primer, RK = untuk kabel sekunder), kabel dengan haspelnya harus ditaruh di
atas dongkrak kabel, kemudian dinaikkan di atas kendaraan yang digunakan untuk
menarik mobil, atau gerobak. Ujung kepala kabel, atau ujung kabel yang berada
di luar, kita tarik melalui bagian
bawah haspel, kemudian kita tambatkan
pada tempat di mana ujung kabel tersebut nantinya akan ditambatkan.
Kabel ditarik dengan alat penarik
kabel, dengan arah maju menuju ujung jauh dari alur kabel secara pelan-pelan, setelah
pada ujung jauh, maka kabel yang sudah tergelar sepanjang alur galian, kemudian
dimasukkan ke dalam galian, di mana sebelumnya galian tersebut telah diisi
pasir setengah dari tebalnya. Pada saat kabel telah masuk dalam galian maka
kabel dapat dipotong
secukupnya. Perlu diperhatikan bahwa setelah dipotong, maka ujung kabel harus ditutup, atau didop,
terutama sekali untuk kabel isolasi kertas, baik ujung kabel yang ditanam
maupun ujung kabel yang berada dalam haspel. Sebenarnya penarik kabel pada
penanaman kabel hanya contoh dari kegunaan alat penarik kabel listrik.
sebenarnya alat penarik kabel masih mempunyai banyak kegunaan, dan fungsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar